Biaya Usaha Peternakan Sapi Perah

Tujuan utama dari pemeliharaan sapi perah adalah susu. Untuk sampai kepada produksi susu sapi, diperlukan sejumlah biaya. Secara umum, biaya produksi dapat dibagi menjadi dua yaitu :

1.Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli sesuatu yang dapat digunakan berulang kali. Contohnya adalah : pembelian tanah, biaya pembangunan kandang, peralatan dan alat transportasi. Biaya tetap diperhitungkan penyusutannya persatuan waktu (hari/bulan/tahun). Salah satu contoh perhitungan penyusutan adalah menggunakan metode garis lurus, yakni penyusutan dianggap sama besarnya utuk setiap waktu. Perhitungan penyusutan berdasarkan garis lurus, dituangkan dalam rumus :

P = (Hb-Hs) / Lp

Keterangan :
P = Nilai Penyusutan (Rp)
Hb = Nilai atau harga pembelian (Rp)
Hs = Nilai atau harga sisa (Rp)
Lp = Jangka waktu pemakaian (hari, bulan, atau tahun)
Contoh:
  • Biaya pembangunan kandang untuk 3 ekor sapi induk = Rp 9.000.000,-
  • Umur penggunaan kandang = 10 tahun
  • Nilai kandang pada tahun ke 10, dianggap = Rp.0,- (karena sudah tidak dapat dipergunakan lagi)
  • Maka besarnya penyusutan  adalah ( Rp.9.000.000,- – Rp.0,- ) /10 = Rp. 900.000,- per tahun, atau Rp. 75.000,- per bulan.

2.Biaya tidak tetap (variable)
Yaitu biaya yang dikeluarkan berulang kali, contohnya adalah : pembelian pakan, biaya tenaga kerja, biaya perbaikan kandang, biaya vaksinasi, obat-obatan, pembayaran pajak usaha, dan sumbangan-sumbangan. Biaya tidak tetap yang paling besar adalah biaya pakan yang besarannya sekitar 2/3 dari total biaya.  Kemudian biaya tenaga kerja, sekitar 1/5 dari total biaya, dan biaya lainnya sekitar 1/10 dari keseluruhan biaya tidak tetap. Pada umumnya, biaya tidak tetap selalu lebih besar dari biaya tetap.

0 komentar:

Posting Komentar

AMIKOM

     

Bapak Suyanto

Total Tayangan Halaman

ALIYATUR ROFI’AH 10.12.4762

Jam

Kura-kura

Followers

Share
Diberdayakan oleh Blogger.