- agebb.missouri.edu
- beef.unl.edu
- falsterfarm.com
- thebeefsite.com
- Prime. Ciri klasifikasi ini adalah seluruh tubuh berdaging tebal, mempunyai selubung lemak yang berat, dengan bentuk dan tampilan yang sangat bagus. Ternak sapi dengan kondisi ini sangat gemuk
- Choice. Bentuk dan tampilannya sedikit dibawah prime, karena selaput lemak, daging dan perototan lebih sedikit, tetapi tetap lunak. Klasifikasi ini dibagi lagi menjadi : high, middle, atau low choice carcass. Klasifikasi ini diperoleh melalui pemberikan pakan berupa biji-bijian.
- Good. Ternak sapi pada klasifikasi ini mengandung sedikit lemak , biasanya pada ternak muda. Klasifikasi ini ini dibagi lagi menjadi : high, middle, dan low good yang sering digunakan. Ternak sapi dengan klasifikasi ini biasanya terbentuk karena diberi pakan dengan sedikit biji-bijian atau terbentuk di padang penggembalaan yang baik tanpa biji-bijian.
- Standard. Ini adalah klasifikasi pada ternak-ternak di bawah umur 4 tahun, yang berdaging dan berotot tipis, serta sedikit mengandung lemak sangat sedikit.
- Commercial. Klasifikasi untuk sapi-sapi yang berumur di atas 4 tahun dengan kualifikasi sama dengan pada standard.
- Utility. Klasifikasi ternak sapi dengan kondisi dibawah grade commercial.
- Cutter. Ternak sapi dengan grade ini badannya sangat kurus, tinggal kulit pembalut tulang dengan susunan tulang yang menonjol.
- Canner. Kualitasnya lebih buruk daripada cutter.
- Bangsa -> Bangsa Friesian cenderung menghasilkan daging tanpa lemak, sedangkan bangsa sapi shorthorn cenderung menghasilkan daging dengan lemak yang banyak sekali.
- Umur -> Sapi-sapi muda akan menghasilkan daging dengan kandungan lemak relatif lebih sedikit daripada sapi-sapi tua.
- Berat tubuh -> Pada umur yang sama dan bangsa yang sama, sapi yang gemuk mempunyai kandungan lemak lebih banyak daripada sapi-sapi yang lebih kurus.
- Pergerakan tubuh (exercise) -> Sapi-sapi yang banyak bergerak akan mempunyai otot yang lebih kekar dari pada sapi-sapi yang hampir tidak pernah bergerak.
- www.sdstate.edu
- mtbqa.org
- www.wasatchmeats.com
Jarak beranak pada sapi perah, sangat tergantung kepada pelaksanaan perkawinan dan kebuntingan sapi tersebut. Di Indonesia, dimana perkawinan sapi perah umumnya dilakukan dengan inseminasi buatan, perhitungan jarak beranak ini sangatlah penting.
Interval birahi pada sapi perah adalah 21 hari. Apabila sapi baru bunting setelah 2 kali inseminasi, maka perhitungannya adalah sebagai berikut :
- Inseminasi dilakukan 85 hari setelah melahirkan -> Perpanjangan jarak beranak adalah : (2-1) x 21 hari = 21 hari.
- Inseminasi dilakukan 50 hari setelah melahirkan - > Perpanjangan jarak beranak adalah : (2 x 21 + 50) hari – 85 hari = 7 hari
- Sapi perah terlihat lebih tenang.
- Vagina menjadi lembab dan mengeluarkan lendir (cairan) yang bening.
2.Sapi selalu gelisah.
3.Produksi susunya menurun.
4.Nafsu makannya berkurang.
5.Vulva mengeluarkan lender yang bening dan pekat.
- Birahi pada pagi hari -> Inseminasi dilakukan pada sore harinya
- Birahi pada siang hari -> Inseminasi dilakukan pada siang esok harinya
- Birahi pada sore hari -> Inseminasi dilakukan pada pagi esok harinya.
- Sumber :
- icon-agry.blogspot.com
- ojimori.com
Untuk diingat, yang wajib dilakukan pada sapi perah mulai melahirkan hingga bunting dan melahirkan kembali adalah sebagai berikut :
- Memberikan susu (kolostrum) yang diproduksi mulai hari pertama sampai dengan hari ke-4, kepada pedet yang baru dilahirkan.
- Mengawinkan kembali sapi perah tersebut, minimal 50 hari setelah melahirkan sampai dengan 85 hari setelah melahirkan.
- Masa laktasi dihitung dari hari ke-4 sampai dengan hari ke-309 setelah melahirkan (309 hari – 4 hari = 305 hari ).
- Pada hari ke – 309 setelah melahirkan, sapi perah laktasi harus mulai dikeringkan.
- Masa kering dihitung dari hari ke-309 setelah melahirkan sampai dengan hari melahirkan kembali (365 hari – 309 hari = 56 hari).
- Sapi perah harus bunting kembali pada hari ke-85 setelah melahirkan, jadi perhitungan masa kebuntingan adalah sekitar 365 hari – 85 hari = 208 hari.
1.Biaya tetap
Keterangan :
Hb = Nilai atau harga pembelian (Rp)
Hs = Nilai atau harga sisa (Rp)
Lp = Jangka waktu pemakaian (hari, bulan, atau tahun)
- Biaya pembangunan kandang untuk 3 ekor sapi induk = Rp 9.000.000,-
- Umur penggunaan kandang = 10 tahun
- Nilai kandang pada tahun ke 10, dianggap = Rp.0,- (karena sudah tidak dapat dipergunakan lagi)
- Maka besarnya penyusutan adalah ( Rp.9.000.000,- – Rp.0,- ) /10 = Rp. 900.000,- per tahun, atau Rp. 75.000,- per bulan.
Sapi jika menyebut sapi potong (sapi pedaging) atau sapi perah, hampir semua orang selalu menyertakan kata "hewan" dan "ternak". Apa sebenarnya yang dimaksud dengan hewan ternak sapi ?.
Menurut Wikipedia, istilah "hewan" adalah sebutan bagi satu kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan Animalia atau Metazoa (satu jenis makhluk hidup di alam semesta).
Istilah "ternak" , ditujukan kepada kelompok hewan selain unggas dan mamalia, yang dipelihara oleh manusia dan telah mengalami domestikasi, yaitu proses pengadopsian hewan dari kehidupan liar ke dalam lingkungan kehidupan sehari-hari manusia. Pengertian sederhananya , domestikasi merupakan proses "penjinakan" yang dilakukan terhadap populasi (bukan individu) hewan liar, dengan cara : seleksi, pemuliaan (perbaikan keturunan), serta perubahan perilaku/sifat dari organisme yang menjadi objeknya.
Sedangkan istilah "Sapi", diartikan sebagai satu jenis hewan liar di eropa, yang hidup sebelum tahun 1627. Hewan ini dahulu dikenal sebagai Auerochse atau Urochse, istilah dari bahasa jerman yang berarti "sapi kuno", (nama ilmiahnya adalah : Bos primigenius). Seiring berjalannya waktu, Auerochse perlahan-lahan mulai di-domestikasi oleh manusia sampai akhirnya dapat dipelihara. Keturunan dari Auerochse inilah yang nantinya disebut sebagai "sapi" dan diternakkan di tempat khusus (tidak dibiarkan berkelana di alam terbuka), dan hasilnya digunakan sebagai sumber bahan pangan, (susu dan daging) sumber bahan baku industri (kulit,tulang, tanduk), atau sebagai pembantu pekerjaan manusia, seperti membantu bercocok tanam, seperti menarik gerobak atau bajak
Meskipun banyak jenisnya, sapi digolongkan menjadi satu spesies, anggota dari familia Bovidae dan subfamilia Bovinae. Bovinae mencakup berbagai kelompok hewan, yang tersebar di 10 genus hewan berkuku jari berukuran medium hingga besar. Selain sapi, yang termasuk dalam subfamilia ini adalah : bison, kerbau air, yak, dan antelope. Spesies ini hadir melalui proses evolusi selama 5-8 juta tahun, yang kemudian menyebar. Kelompok pertama yang menyebar adalah kerbau, lalu banteng, bison, dan yak.
Sedangkan istilah "peternakan" ditujukan kepada "usaha" pemeliharaan ternak, yang merupakan bagian dari kegiatan pertanian. Di seluruh dunia, jenis hewan yang diternakkan ada berbagai macam, tergantung pada faktor -faktor seperti iklim, permintaan konsumen, daerah asal, budaya lokal, dan topografi.
Sumber : wikipedia Gambar diambil dari : heim-und-haustiere.de